Endometriosis adalah penyakit parah yang sering disebut sebagai raja zeus terbaru “silent pain” gara-gara gejalanya sering diabaikan, padahal sanggup amat mengganggu mutu hidup. Menurut World Health Organization (WHO), 1 dari 10 wanita di dunia menderita endometriosis, tapi banyak yang tidak terdiagnosis sampai bertahun-tahun.
Artikel ini akan membahas:
✔ Apa itu endometriosis dan bagaimana terjadinya?
✔ Gejala endometriosis yang sering diabaikan
✔ Penyebab dan faktor risiko
✔ Diagnosis & pengobatan medis
✔ Terapi alami & perubahan gaya hidup untuk mengelola gejala
✔ Dampak endometriosis pada kesuburan & kehidupan sehari-hari
1. Apa Itu Endometriosis?
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan mirip lapisan rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, seperti di:
-
Ovarium
-
Tuba falopi
-
Dinding panggul
-
Kandung kemih/usus
Jaringan ini merespons siklus hormon seperti endometrium normal: menebal, luruh, dan berdarah setiap bulan. Namun, karena tidak bisa keluar seperti menstruasi, darah dan jaringan terperangkap di dalam tubuh, menyebabkan peradangan, nyeri hebat, dan jaringan parut.
2. Gejala Endometriosis yang Sering Diabaikan
Gejala bervariasi, tetapi yang paling umum meliputi:
① Nyeri Haid Ekstrem (Dismenore)
-
Kram perut yang sangat sakit, bahkan sampai pingsan atau tidak bisa beraktivitas.
-
Nyeri sering dimulai sebelum haid dan berlanjut hingga beberapa hari setelahnya.
② Nyeri Saat Berhubungan Seksual (Dispareunia)
-
Rasa sakit dalam atau setelah berhubungan intim.
-
Disebabkan oleh endometriosis di sekitar vagina atau ligamen panggul.
③ Nyeri Kronis di Panggul atau Punggung Bawah
-
Tidak hanya saat haid, tetapi juga sepanjang bulan.
④ Masalah Pencernaan & Buang Air Kecil
-
Sakit saat BAB/kencing, terutama saat haid.
-
Diare, sembelit, atau kembung yang mirip gejala IBS (Irritable Bowel Syndrome).
⑤ Infertilitas (Kesuburan Menurun)
-
30-50% wanita dengan endometriosis mengalami kesulitan hamil.
-
Jaringan parut dan peradangan bisa menghalangi saluran telur atau mengganggu implantasi embrio.
⑥ Gejala Lain:
-
Fatigue kronis
-
Perdarahan berat atau tidak teratur
-
Sakit saat olahraga atau duduk lama
⚠ Catatan: Beberapa wanita tidak merasakan gejala sama sekali, baru diketahui saat sulit hamil atau operasi panggul.
3. Penyebab & Faktor Risiko Endometriosis
Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi beberapa teori meliputi:
① Retrograde Menstruation (Aliran Balik Darah Haid)
-
Darah haid yang mengandung sel endometrium mengalir balik ke panggul melalui tuba falopi.
② Perubahan Sel Induk Menjadi Sel Endometrium
-
Sel-sel di luar rahim berubah menjadi jaringan endometrium karena faktor genetik atau hormonal.
③ Faktor Genetik
-
Risiko lebih tinggi jika ada keluarga (ibu/saudara perempuan) dengan endometriosis.
④ Gangguan Sistem Imun
-
Sistem imun tidak bisa membersihkan sel endometrium yang tumbuh di tempat salah.
⑤ Paparan Zat Kimia Pengganggu Hormon
-
Contoh: dioxin, BPA (plastik), atau pestisida yang mengacaukan estrogen.
4. Diagnosis Endometriosis
✔ Pemeriksaan oleh Dokter Spesialis Kandungan
-
Riwayat gejala & pemeriksaan panggul (bisa terasa benjolan/nodul).
✔ USG Transvaginal
-
Untuk mendeteksi kista endometrioma (kista cokelat) di ovarium.
✔ MRI
-
Lebih detail untuk melihat penyebaran jaringan di panggul.
✔ Laparoskopi (Gold Standard)
-
Operasi kecil dengan kamera untuk langsung melihat & mengambil sampel jaringan.
5. Pengobatan Medis untuk Endometriosis
① Terapi Hormon
-
Pil KB kombinasi (mengurangi pertumbuhan jaringan).
-
Progestin (menghentikan menstruasi).
-
GnRH agonist (menopause buatan sementara).
② Obat Pereda Nyeri
-
NSAID (Ibuprofen, Naproxen) untuk nyeri haid.
③ Operasi
-
Laparoskopi eksisi: Mengangkat jaringan endometriosis.
-
Histerektomi: Opsi terakhir jika parah & tidak ingin punya anak lagi.
6. Terapi Alami & Perubahan Gaya Hidup
✔ Diet Anti-Inflamasi
-
Kurangi: Daging merah, gluten, susu, gula.
-
Perbanyak: Ikan omega-3, sayuran hijau, kunyit, jahe.
✔ Manajemen Stres
-
Yoga, meditasi, atau akupunktur untuk mengurangi nyeri kronis.
✔ Olahraga Low-Impact
-
Berenang, jalan kaki, atau pilates untuk meningkatkan sirkulasi panggul.
7. Dampak Endometriosis pada Kehidupan Sehari-hari
-
Gangguan kerja/sosial karena nyeri tak terduga.
-
Masalah mental (depresi, kecemasan) akibat nyeri kronis.
-
Tantangan dalam hubungan intim.
-
Biaya pengobatan tinggi (terutama jika perlu operasi berulang).
Kesimpulan: Pentingnya Deteksi Dini & Dukungan
BACA JUGA: Detoksifikasi Alami: Cara Membersihkan Tubuh dari Racun
Endometriosis bisa dikelola, tetapi butuh diagnosis tepat waktu. Jika Anda mengalami:
✅ Nyeri haid sangat parah
✅ Sakit saat berhubungan seks
✅ Masalah pencernaan terkait siklus menstruasi
Segera konsultasi ke dokter kandungan!